HR Glossary: Mengenal Upskilling untuk Meningkatkan Keterampilan Baru Karyawan

Admin LinovCommunity - 1 year ago

Dewasa ini kita akan dihadapkan dengan banyak tantangan baru, seperti pergeseran zaman yang akan mengarah pada era digitalisasi. 


Hal ini mendorong perusahaan untuk membekali karyawannya dengan kompetensi yang sesuai agar bisa menghadapi perkembangan teknologi yang semakin cepat.


Salah satu metode yang bisa dilakukan oleh karyawan adalah dengan memberikan program upskilling bagi karyawannya. Melalui program ini, karyawan bisa memahami keterampilan dan kompetensi baru yang berguna dalam perubahan sistem kerja yang mengalami digitalisasi.


Simak ulasan di bawah ini untuk mengetahui upskilling lebih dalam. 


Apa itu Upskilling

Upskilling adalah sebuah proses pengembangan kompetensi baru dan relevan yang dibutuhkan oleh karyawan dalam waktu dekat. 


Umumnya, upskilling yang dikembangkan bagi karyawan adalah kemampuan digital, analitik, dan transformasi organisasi.


Biasanya hal ini kerap diimplementasikan kepada karyawan yang baru saja mendapatkan pergantian karier atau peningkatan jabatan yang tidak didapatkan pada posisi sebelumnya, akan tetapi sangat dibutuhkan pada posisi barunya. 


Mengapa Upskilling Penting untuk Perjalanan Karier?

Upskilling menjadi metode yang sangat relevan pada beberapa waktu terakhir dan banyak diaplikasikan pada banyak karyawan. Hal ini karena perkembangan teknologi yang mempengaruhi sistem kerja karyawan.


Perkembangan teknologi membuat perusahaan mau tidak mau harus mendorong edukasi bagi karyawannya untuk menguasai keterampilan di bidang teknologi dan digital. 


Berdasarkan perkembangan tersebut ditemukan bahwa banyak kesenjangan antara kebutuhan dengan skill yang dimiliki oleh karyawan.


Kesenjangan keterampilan biasanya dialami oleh karyawan yang sudah berumur dan mendekati usia pensiun. Karena dirasa menjadi celah, perusahaan harus menghadapi tantangan ini dengan memberikan upskilling bagi karyawan yang berumur untuk memahami teknologi baru di perusahaan.


Lalu, adapun kesenjangan keterampilan karena digitalisasi. Industri 4.0 mendukung banyaknya perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan, robotika, dan teknologi lainnya yang membuat sistem pekerjaan semakin cepat, sehingga perusahaan perlu melakukan upskilling bagi karyawan yang membutuhkan keterampilan ini.


Baca Juga: Mengenal ADDIE Model dalam Pelatihan Karyawan



7 Cara Upskilling untuk Karyawan

Ada beberapa cara untuk melakukan upskilling bagi karyawan. Hal ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan terhadap kemampuan yang ingin dikmebangkan pada karyawannya. Berikut adalah cara melakukannya untuk karyawan.

1. Pembelajaran dan Pengembangan

Cara ini dikenal sebagai L&D atau learning and development. Cara ini biasanya dijadikan program dalam perusahaan karena menjadi yang paling mungkin untuk dilakukan. Terdapat beberapa langkah untuk melakukan program ini, seperti:


  • Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan

  • Mengidentifikasi tujuan pembelajaran

  • Desain konten dan metode pembelajaran

  • Evaluasi hasil dari pembelajaran dan pelatihan


Program ini bisa dapat dijadikan cara untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja melalui pelatihan atau kursus secara langsung ataupun secara online

2. Rotasi Pekerjaan

Rotasi pekerjaan adalah kunci dalam melakukan perancangan pekerjaan. Biasanya, cara ini dilakukan dengan memindahkan karyawan pada posisi lain untuk mempelajari keterampilan, pengetahuan, dan kompetensi tertentu yang dibutuhkan.


Umumnya, rotasi pekerjaan akan dilakukan pada karyawan yang memiliki tingkatan yang sama atau setara. Pada beberapa perusahaan, program ini umumnya bersifat sementara sehingga hanya dilakukan pada jangka waktu tertentu.  

3. Memberi Pekerjaan Tambahan

Memberi pekerjaan di luar tanggung jawab karyawan dapat menjadi salah satu cara untuk upskilling karyawan dalam mempelajari hal baru untuk meningkatkan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan karir selanjutnya.  

4. Pengayaan Pekerjaan

Pengayaan pekerjaan adalah sebuah proses untuk memperkaya tugas karyawan secara vertikal dengan cara memberikan tugas karyawan.


Metode ini dilakukan dengan cara memberikan tugas tambahan yang lebih tinggi dari posisinya untuk menambah kompetensi, pengetahuan, dan kemampuan yang dibutuhkan. 

5. Pembinaan melalui Rekan Kerja

Pembinaan dari rekan kerja atau dikenal sebagai peer coaching adalah sebuah metode untuk upskilling karyawan yang bersifat non-evaluatif. 


Metode ini dilakukan oleh dua atau lebih dari rekan kerja karyawan untuk saling bekerja sama dalam memperluas dan menyempurnakan keterampilan dalam aspek pembelajaran keterampilan baru di lingkungan kerja.

6. Peer Mentoring

Peer mentoring adalah pembelajaran yang dilakukan oleh karyawan yang lebih berpengalam kepada karyawan yang belum terlalu banyak pengalaman. 


Dengan metode ini, akan memberi arahan tentang kompetensi baru yang belum dimiliki, namun dibutuhkan pada pekerjaan selanjutnya. 



Baca Juga: Program Mentoring di Tempat Kerja yang Bisa Direalisasikan


7. Mempekerjakan Tenaga Ahli/Spesialis Eksternal

Cara yang selanjutnya adalah mempekerjakan tenaga ahli atau spesialis yang memiliki kompetensi atau kapasitas yang tidak dimiliki oleh karyawan internal. 


Biasanya, perusahaan akan melakukan hal ini jika keterampilan yang dibutuhkan termasuk kepada keterampilan yang jarang dimiliki atau keterampilan yang sangat baru.


Mengenal Upskilling Digital

Upskilling di bidang digitalisasi sangat dibutuhkan dalam dunia kerja yang sudah serba modern ini. Beberapa survei menyatakan bahwa hampir separuh tenaga kerja global perlu meningkatkan atau bahkan mengganti kemampuan mereka karena adanya digitalisasi.


Keterampilan yang perlu ditingkatkan pada era digitalisasi seperti sekarang ini diantaranya adalah seperti

  • Mampu mengoperasikan aplikasi pengolah kata

  • Mengaplikasikan komputer beserta aplikasi yang dibutuhkan

  • Pengelolaan media sosial

  • Memahami bahasa pemrograman secara dasar

  • Pemasaran secara digital atau digital marketing.


Beberapa keterampilan di atas adalah keterampilan-keterampilan dasar ketika perusahaan mengalami digitalisasi. Pada intinya, upskilling sangat dibutuhkan untuk mengganti sistem perusahaan yang konvensional menjadi sistem yang lebih mengarah ke sistem digital.


Kesimpulan

Pada intinya, upskilling akan menjadi salah satu cara yang sangat penting untuk perusahaan dalam membekali kompetensi karyawan dalam menghadapi tantangan di masa yang akan datang. Karyawan bisa memberikan pelatihan dasar atau pelatihan khusus yang sesuai dengan kebutuhan.


Untuk menghasilkan dampak yang maksimal, perusahaan bisa memberikan fasilitas yang memadai, seperti mengelola pembelajaran dan pelatihan karyawan di perusahaan dengan cara memberikan pelatihan atau kursus yang relevan untuk menumbuhkan keterampilan baru karyawan.