Bagaimana Langkah HR Agar Citra Perusahaan Tetap Baik saat Lakukan Layoff

Admin LinovCommunity - 1 year ago

Keadaan bisnis yang masih belum stabil pasca pandemi membuat beberapa perusahaan mau tidak mau melakukan layoff.

Akibat dari fenomena layoff tersebut, tidak jarang akan ada banyak pihak yang memandang bahwa pemberhentian pegawai ini adalah langkah yang dipandang kurang baik oleh kebanyakan orang.

Pasalnya, fenomena layoff ini akan berdampak pada banyak pihak, terlebih bagi para pegawai yang akan kehilangan mata pencahariannya. Selain itu, tidak menutup kemungkinan jika perusahaan akan mendapat banyak kecaman dan pandangan negatif dari masyarakat.

Meskipun layoff akan mendatangkan banyak polemik dan berdampak pada citra perusahaan, ada baiknya jika HR atau pihak perusahaan untuk mengambil langkah yang tepat untuk bertanggung jawab atas pemberhentian pegawai ini, seperti menjaga hubungan baik dan bertanggung jawab atas pegawai yang diberhentikan dan pegawai yang masih tersisa.

Lantas, langkah apa saja yang bisa dilakukan oleh perusahaan agar citranya bisa tetap dipandang baik oleh pihak lain? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

 

Tunjukan Rasa Peduli kepada Para Pegawai

Kebijakan memberhentikan pegawai memanglah salah satu langkah yang berat untuk dilakukan, akan tetapi perusahaan dapat terus memberikan kepeduliannya kepada pegawai yang diberhentikan.

Menunjukan sikap peduli kepada perusahaan biasanya tidak hanya melulu tentang material, salah satunya adalah dengan memberikan solusi serta pemahaman dari kondisi yang sedang terjadi di perusahaan.

Seorang CEO dapat menunjukkan rasa kepeduliannya dengan cara yang lebih bermartabat, contohnya adalah mengirim surat dengan bahasa yang dibuat secara personal menggunakan kata-kata yang dapat menyentuh hati pegawai yang sedang menghadapi situasi layoff yang cukup berat.


Meminta Maaf kepada Para Pegawai

Langkah ini adalah salah satu langkah dasar yang harus dilakukan oleh perusahaan kepada pegawai yang diberhentikan, karena mau tidak mau perusahaan turut andil atas kebijakan tersebut.

Meminta maaf kepada pegawai dapat dilakukan dengan berbagai cara, namun ada baiknya jika perusahaan turut mengakui kesalahan yang berakibat memberhentikan para pegawai.

Dilansir dari andybeal, perusahaan juga dapat menunjukan rasa penyesalan kepada mereka karena tidak punya pilihan lain sehingga melakukan pemberhentian kepada para pegawai karena pertimbangan yang telah dilakukan. Dengan begitu pegawai setidaknya akan memahami mengapa perusahaan memberhentikan mereka.

Selain itu, jangan membuat pegawai yang diberhentikan bertanya-tanya tentang hak mereka. Perusahaan dapat menyiapkan dana pesangon dan dana lain yang harus sampai kepada pegawai yang diberhentikan sebagai wujud permintaan maaf dan pemenuhan kewajiban dari perusahaan kepada pegawai.


Menjaga Pegawai yang Tersisa

Menunjukan kepedulian tidak hanya kepada mereka yang terkena layoff, tetapi perusahaan juga bisa menunjukkannya kepada mereka yang masih tersisa. Hal ini perlu untuk dilakukan di masa-masa sulit seperti pemberhentian pegawai seperti ini.

Bagaimana tidak, pegawai yang tersisa mungkin saja merasa beruntung karena mereka masih dipertahankan, akan tetapi beberapa diantaranya mungkin sedang ketakutan dan berpikir bahwa mereka adalah sasaran perusahaan selanjutnya.

Maka dari itu, perusahaan wajib untuk merangkul pegawai yang masih tersisa. Menurut Forbes.com, salah satu menjaga pegawai yang masih tersisa adalah dengan memberikan perlakuan yang baik kepada mereka yang diberhentikan.

Dengan begitu, pegawai yang masih ada akan merasa percaya bahwa perusahaan mampu menangani masalah dengan baik sehingga pekerja yang ada juga akan lebih tenang dan turut melindungi citra perusahaan sebaik mungkin.


Baca Juga: Seperti Apa Perkembangan Teknologi HR saat Ini?


Membuktikan Bahwa Perusahaan Bisa Terus Bertahan

Menurut americanexpress, di masa-masa sulit seperti musim layoff ini adalah salah satu ajang yang tepat bagi perusahan untuk menggembleng para pegawai yang tersisa untuk bisa melewati masa kritis dan masa penuh penekanan secara bersama-sama.

Dengan melewati masa krisis pada perusahaan, pihak lain akan percaya bahwa perusahaan telah berbuat sekuat tenaga untuk mempertahankan segalanya. Selain itu, karyawan akan bisa mendapatkan hal yang bisa dipelajari kalau-kalau perusahaan kembali dirundung oleh masalah yang sama.

Masa-masa sulit mungkin akan terasa berat, namun di sisi lain hal tersebut bisa dipandang sebagai ‘hadiah’ yang berharga bagi pihak perusahaan bila mampu melewati masa-masa sulit tersebut secara bersama-sama.

Melakukan Komunikasi dengan Baik

Melakukan komunikasi yang baik pada saat merencanakan layoff adalah salah satu hal yang penting untuk dilakukan, terlebih bagi mereka yang terkena dari dampak pemberhentian kerja.

Perusahaan harus memiliki strategi dalam berkomunikasi pada mereka yang terkena layoff. Perusahaan harus mampu berkomunikasi dengan baik agar citra perusahaan tidak rusak hanya karena komunikasi perusahaan yang buruk.

Selain itu, komunikasi yang baik juga dapat melawan pers buruk yang dapat merusak citra perusahaan. Perusahaan dapat mendorong pegawai yang tersisa untuk memberikan ‘testimoni’ bagaimana bekerja pada perusahaan tersebut.

Itulah beberapa ulasan terkait apa saja langkah yang bisa diambil oleh perusahaan dalam mempertahankan reputasi atau citranya di masyarakat saat melakukan layoff atau pemberhentian pekerja. Memang, pada dasarnya perusahaan harus bertanggung jawab atas pegawai-pegawai yang diberhentikan dengan cara yang lebih bijak dan profesional.