Rangkuman Webinar Merekrut Top Talent dan Menghadapi Salary War

Pernahkah Anda menghadapi situasi di mana Anda harus melepaskan kandidat terbaik Anda hanya karena ketidakcocokan dalam masalah negosiasi gaji? Jika iya, maka Anda memerlukan strategi yang tepat untuk menghindari situasi tersebut. langkah pertama yang perlu lakukan untuk merekrut top talent adalah bertanya “Mengapa seseorang harus tertarik untuk bekerja di perusahaan kita?”. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, HR perlu melakukan analisis terhadap beberapa aspek, seperti: Analisis kelebihan perusahaan, untuk memberikan penawaran yang Anda berikan kepada kandidat Analisis kelebihan kompetitor di pasar pekerjaan, untuk mengetahui bagaimana kelebihan mereka dalam menawarkan pekerjaan pada target kandidat Anda Target group adalah analisis terhadap grup atau sekumpulan kandidat yang relevan dengan kebutuhan perusahaan. Setelah melakukan analisis tersebut, HR bisa mencari EVP atau employee value propositions yang dapat ditemukan dari menggabungkan antara kelebihan perusahaan Anda dengan target kandidat Anda. EVP dalam sebuah perusahaan terbagi menjadi lima yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan kandidat dan perusahaan. Lima poin tersebut yaitu: - Compensation yaitu gaji yang cukup dan adil untuk setiap karyawan - Benefit, yaitu seperti fasilitas yang bisa didapatkan oleh karyawan, seperti cuti karyawan, pendidikan, pensiun, jam kerja yang fleksibel atau asuransi - Career, yaitu jenjang karir, pelatihan, pendidikan lanjutan, atau kontrak kerja yang tetap - Work Environment, yaitu pengakuan, tantangan, dan keseimbangan kerja - Culture, yaitu pemahaman nilai dan target perusahaan, dukungan, dan hubungan antara rekan karyawan dengan manajer Langkah selanjutnya untuk merekrut kandidat terbaik adalah dengan pertanyaan “bagaimana jika lowongan kerja yang dibuka tidak bekerja, dan executive search memasang harga yang terlalu mahal?” Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Anda harus memahami 3 tipe kandidat, yaitu: - Active seekers: mereka yang membaca iklan lowongan kerja, mendatangi job fair, dan rajin melamar kerja - Passive seekers: mereka yang memiliki pekerjaan, akan tetapi membuka diri untuk tawaran lain, memahami harga pasaran dari bayaran yang sesuai dengan posisinya, tetapi tidak datang ke job fair - Non-seekers: mereka yang tidak tertarik untuk pekerjaan dan tawaran baru, nyaman dengan pekerjaanya, memiliki posisi baru, dan hampir mencapai masa pensiun. Untuk mendapatkan karyawan yang tepat, HR bisa mempelajari penilaian yang tepat terkait kandidat. Terdapat beberapa penilaian yang harus dipahami kandidat, yaitu - Beta error, menyingkirkan kandidat yang tidak cocok - Alpha error, mempekerjakan kandidat yang tidak cocok - Validity, mengetahui sejauh mana kandidat yang tepat dan kandidat yang tidak cocok diberhentikan Pada intinya, untuk menghindari war talent, HR bisa memanfaatkan koneksi dan employee branding untuk menarik kandidat yang berkualitas. Lalu, untuk menekan biaya gaji yang besar, HR bisa menawarkan benefit yang dibutuhkan oleh karyawan yang nilainya tidak bisa dibeli dengan uang, seperti keseimbangan kerja, lingkungan yang sehat, dan sistem kerja yang memberikan kenyamanan bagi karyawan. Jangan lewatkan Webinar menarik dari LinovCommunity selanjutnya, ya!

1 0
Planning & Recruitment

Merekrut Karyawan Job Hopper, Yay or Nay?

121 13 2
Planning & Recruitment

Merekrut karyawan dengan Suku/Ras tertentu

107 1 2
Planning & Recruitment

Rekrut karyawan via linkedin atau job portal?

115 10 1