Alasan Karyawan Mengajukan Resign Berdasarkan Periodenya
Sebagai HR, Anda mungkin sedikit banyaknya mengetahui alasan mengapa seorang karyawan mengundurkan diri dari pekerjaanya. Akan tetapi, apakah Anda pernah mengelompokan alasan-alasan tersebut berdasarkan alasan dan periodenya? Berikut kami rangkum beberapa pendorong yang kerap menjadi alasan karyawan Anda saat melakukan pengunduran diri dari perusahaan berdasarkan alasan dan jangka waktu kerjanya. Periode 1 Bulan Karyawan yang mengundurkan diri kurang dari satu bulan umumnya mengalami kebingungan dengan proses pelatihan karyawan dan sulit melakukan komunikasi dengan timnya. Mereka juga umumnya merasa sendirian, tidak mendapat bimbingan dengan baik, dan tidak nyaman dengan budaya perusahaan. Periode 3 Bulan Biasanya disebabkan oleh ketidakcocokan dengan atasan, sistem manajemen perusahaan, tujuan kerja, dan sistem kerja di perusahaan Anda. Periode 6 Bulan Bisa jadi karena perusahaan tidak bisa memberikan perlakuan yang setara dengan karyawan lainnya. Karyawan biasanya merasa kurang mendapat kesempatan untuk belajar, berkembang dan meraih tujuannya dalam bekerja. Periode 1 Tahun Ketika mereka sudah merasa cukup dalam memberi kontribusi, membangun koneksi, dan mulai mempertanyakan gaji yang ideal menurutnya. Hal ini umum terjadi karena pada periode ini karyawan masih memiliki sifat money oriented terhadap karirnya. Periode 3 Tahun Karyawan yang resign biasanya karena didorong oleh apa yang mereka miliki, seperti pengalaman kerja, kompetensi, serta standar gaji yang mereka tentukan sendiri. Selain itu, karyawan juga akan berpikir tentang peluang yang bisa mereka dapatkan di luar dari tempat mereka bekerja sekarang. Periode 6 Tahun Biasanya karyawan yang resign pada periode ini karena mereka merasa puas. Umumnya mereka akan meninggalkan perusahaan ketika mereka mendapatkan tawaran yang lebih baik, atau memutuskan untuk mulai membangun usahanya sendiri. Saat hal tersebut terjadi, idealnya HR bisa melakukan evaluasi terhadap alasan yang melatarbelakangi pengunduran diri tersebut.
Planning & Recruitment
Merekrut Karyawan Job Hopper, Yay or Nay?