HR Glossary: Pengertian Employee Advocacy, serta Jenis dan Manfaatnya

Admin LinovCommunity - 11 months ago

Employee advocacy atau advokasi karyawan, adalah fenomena yang semakin populer dalam berbagai aspek industri atau dunia kerja saat ini. Dalam era di mana pengaruh media sosial semakin mendominasi, peran karyawan dalam mempromosikan merek perusahaan menjadi semakin penting. 

Pada artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang konsep employee advocacy ini. Menjelaskan mengapa hal employee advocacy begitu relevan, dan bagaimana Anda dapat memanfaatkannya untuk menghasilkan manfaat besar bagi perusahaan Anda.


Apa itu Employee Advocacy

Employee advocacy adalah ketika karyawan sebuah perusahaan menjadi seperti "advokat" atau "pendukung" untuk perusahaan mereka sendiri.

Mereka menggunakan media sosial dan bicara kepada teman-teman mereka tentang betapa bagusnya perusahaan tempat mereka bekerja. 

Misalnya, seperti ketika Anda merekomendasikan film yang bagus kepada teman-teman. Tetapi dalam hal ini, Anda merekomendasikan perusahaan kepada orang lain. 

Hal tersebut membantu perusahaan menjadi lebih terkenal dan dihormati, dan juga membuat karyawan merasa bangga dengan tempat mereka bekerja. 

Jadi, employee advocacy adalah tentang karyawan yang membantu perusahaan mereka tumbuh dengan cara yang baik dan positif.


Mengapa Employee Advocacy Penting

Employee advocacy adalah suatu hal yang dianggap penting karena menciptakan karyawan yang aktif mendukung dan mempromosikan merek perusahaan. Berikut adalah penjelasan lebih dalam mengenai pentingnya employee advocacy:


  1. Mengoptimalkan Upaya Pemasaran

Dalam perspektif yang lebih luas, karyawan secara umum memiliki jaringan sosial yang jauh lebih besar daripada pengikut perusahaan. 

Mengenalkan employee advocacy program merupakan strategi yang efektif untuk memperluas jangkauan merek perusahaan.

Dengan aktifnya karyawan berkontribusi dalam konten, perusahaan akan terlihat lebih akrab dan dapat diakses oleh khalayak.


  1. Peningkatan Penjualan

Banyak pelanggan sekarang menggunakan media sosial sebelum membeli barang atau jasa. Mereka biasanya mencari informasi tentang perusahaan secara online sebelum membuat keputusan. 

Oleh karena itu, tim penjualan yang berbagi konten bermanfaat dan menarik bagi calon pelanggan mereka mungkin bisa lebih mencapai target penjualan mereka daripada yang lain.


  1. Lebih Mudah Menarik Kandidat Hebat

Employee advocacy memungkinkan calon karyawan untuk mendapatkan wawasan tentang perusahaan sebelum mereka memutuskan untuk melamar pekerjaan secara resmi. 

Kandidat tentu mencari perusahaan yang bisa mereka percayai sebagai “merek”, yang sesuai dengan keterampilan dan pengalaman mereka.

Begitu juga dengan para rekruter yang mencari calon karyawan sesuai kualifikasi masing-masing aspek.

Selain itu, penting untuk memastikan bahwa calon karyawan sesuai dengan budaya perusahaan dan memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan yang tersedia. Dua faktor ini adalah kunci keberhasilan dalam rekrutmen.


Baca Juga: HR Best Practices: Cara Memaksimalkan LinkedIn dalam Proses Rekrutmen


Jenis Employee Advocacy

Ada beberapa jenis employee advocacy yang dapat diterapkan oleh perusahaan. Berikut adalah jenis-jenisnya:


  1. Advokasi Media Sosial

Peran penting media sosial dalam keberhasilan employee advocacy program semakin terlihat. Jenis ini terjadi ketika karyawan berbagi hal positif tentang perusahaan di akun pribadi mereka.

Misalnya, berbagi postingan mengenai perusahaan, berbicara tentang pengalaman positif mereka bekerja di perusahaan, atau bahkan memberikan wawasan tentang budaya perusahaan.


  1. Produk Perusahaan

Memanfaatkan merchandise atau produk perusahaan adalah cara yang telah lama digunakan karyawan untuk menyebarkan informasi tentang perusahaan.

Dalam jenis employee advocacy ini, cara yang digunakan adalah biasanya dengan memberikan barang-barang seperti kaos atau stiker dengan logo perusahaan kepada karyawan. 

Karyawan dapat menggunakan barang-barang ini dalam kehidupan sehari-hari mereka, baik dengan menggunakannya.

Hal ini adalah cara yang sederhana dan mudah untuk memperkenalkan perusahaan kepada orang lain secara tidak langsung melalui barang-barang promosi yang mereka gunakan.


  1. Insentif dan Pengakuan Internal

Insentif dan pengakuan internal adalah salah satu bentuk employee advocacy yang bisa diterapkan. Dalam hal ini, perusahaan memberikan penghargaan, insentif, atau pengakuan kepada karyawan yang berkinerja baik dalam perusahaan. 

Ketika karyawan merasa dihargai dan diakui atas kontribusi mereka, mereka menjadi lebih termotivasi dan merasa lebih terhubung dengan merek perusahaan. 

Misalnya, perusahaan dapat memberikan penghargaan kepada karyawan yang berkinerja bagus, baik itu dalam bentuk pengakuan publik atau hadiah seperti bonus. 


Manfaat dari Employee Advocacy

Employee advocacy membawa sejumlah manfaat signifikan bagi perusahaan dan karyawan.Berikut adalah masing-masing manfaat untuk kedua pihak:


Bagi Perusahaan

Bagi perusahaan, manfaat dari program advokasi karyawan antara lain:


  1. Meningkatkan Jangkauan Brand Awareness

Meningkatkan Kesadaran Merek atau brand awareness adalah salah satu manfaat kunci dari employee advocacy bagi perusahaan. 

Ketika karyawan dengan sukarela berpartisipasi dalam mempromosikan merek perusahaan di media sosial mereka atau dalam percakapan sehari-hari, mereka membantu perusahaan untuk mencapai audiens yang lebih luas. 

Hal ini tentu membantu perusahaan dalam membangun kesadaran merek yang lebih besar dan lebih kuat di mata konsumen dan pelanggan potensial. 


  1. Meningkatkan Kinerja Karyawan

Selanjutnya, manfaat lainnya untuk sebuah perusahaan dari employee advocacy adalah adanya peningkatan kinerja karyawan. 

Ketika karyawan merasa bangga dengan tempat kerja mereka, mereka cenderung bekerja lebih keras dan dengan lebih semangat.

Dalam hal ini, mereka merasa memiliki peran yang lebih penting dalam kesuksesan perusahaan, yang memotivasi mereka untuk berkinerja lebih baik.

Oleh karena itu, employee advocacy bukan hanya tentang memperkuat citra merek perusahaan. Namun, juga tentang meningkatkan kinerja karyawan, yang pada akhirnya memberikan manfaat besar bagi perusahaan dalam mencapai tujuannya.


  1. Mempertahankan Kendali atas Pesan merek

Dalam era media sosial dan komunikasi yang sangat terhubung ini, pesan merek dapat dengan cepat menjadi viral atau tersebar luas. 

Melalui employee advocacy, perusahaan dapat lebih aktif mempengaruhi dan mengarahkan pesan yang ingin mereka sampaikan kepada publik. 

Karyawan yang berkomunikasi secara positif tentang perusahaan membantu memastikan bahwa pesan tersebut terus beredar sesuai dengan visi dan nilai-nilai perusahaan.

Dengan ini, perusahaan dapat lebih efektif dalam mempertahankan kendali atas mereknya dan membangun citra merek yang konsisten dan positif di mata publik.


  1. Mendorong Prospek yang Lebih Berkualitas

Berikutnya, manfaat yang tak kalah penting dari employee advocacy adalah dapat mendorong proses yang lebih berkualitas. 

Ketika karyawan dengan bangga berbicara tentang perusahaan di media sosial atau dalam interaksi sehari-hari, mereka menjadi duta merek yang meyakinkan bagi calon pelanggan atau mitra bisnis.

Employee advocacy membantu perusahaan menarik individu yang lebih cocok, yang sudah memiliki pengetahuan tentang perusahaan sehingga tertarik untuk bekerja di sana atau berbisnis sebagai pelanggan.


Bagi Karyawan

Tidak hanya menguntungkan untuk perusahaan, program ini juga membawa manfaat bagi karyawan, seperti berikut ini:


  1. Konten yang Mudah dan Siap Digunakan

Konten yang mudah dan siap digunakan adalah salah satu manfaat penting bagi karyawan dalam employee advocacy.

Dalam hal ini, .perusahaan menyediakan konten yang relevan untuk dibagikan oleh karyawan demi mendukung merek perusahaan. Misalnya, seperti postingan media sosial, artikel, atau gambar-gambar.

Dengan ini, karyawan dapat dengan mudah berkontribusi dalam upaya promosi perusahaan tanpa harus menciptakan konten mereka sendiri yang dapat memakan waktu banyak.


  1. Bermanfaat Bagi yang Bukan Pengguna Media Sosial

Employee advocacy juga memiliki manfaat bagi karyawan yang bukan pengguna aktif media sosial. Bagi mereka yang merasa kurang nyaman atau ragu untuk memposting di media sosial, ketersediaan konten siap pakai menjadi solusi ideal. 

Oleh karena itu, mereka dapat tetap berkontribusi tanpa harus menciptakan konten sendiri.

Tak hanya itu, mereka juga dapat menjadi lebih nyaman dalam menggunakan media sosial seiring dengan berjalannya waktu.


  1. Membangun Kepemimpinan Pemikiran

Manfaat lainnya dari employee advocacy adalah membangun kepemimpinan pemikiran pada karyawan. Ketika mereka berbagi pengetahuan, wawasan, dan pengalaman mereka, hal itu memperkuat reputasi mereka sebagai orang yang profesional.

Aktivitas ini dapat menginspirasi inovasi dalam perusahaan, memberi manfaat bagi individu dan perusahaan secara keseluruhan.

Employee advocacy tidak hanya menciptakan merek perusahaan yang kuat, tetapi juga memajukan perkembangan karyawan sebagai pemimpin pemikiran 


  1. Menciptakan Peluang Jaringan

Employee advocacy tentunya membuka peluang jaringan yang luas bagi karyawan. Dengan berinteraksi di media sosial dan berbagi konten perusahaan, mereka dapat terhubung dengan kolega, klien, dan profesional lainnya.

karyawan dapat memanfaatkan peluang ini untuk belajar dari orang lain, mendapatkan pandangan industri, atau bahkan mengejar kesempatan bisnis baru.

Dengan employee advocacy, jaringan karyawan tidak hanya berperan dalam memperkuat merek perusahaan. Tetapi, berperan juga dalam memajukan karir dan pertumbuhan pribadi mereka.


Cara Mengukur Keberhasilan Employee Advocacy

Mengukur keberhasilan employee advocacy adalah langkah penting dalam memahami dampak dari program advokasi yang diterapkan. Berikut adalah beberapa cara untuk mengukur keberhasilan employee advocacy:


  1. Tingkat Adopsi

Cara pertama yang dapat dilakukan untuk mengukur keberhasilan employee advocacy adalah dengan mengamati tingkat adopsi.

Indikator ini mencerminkan seberapa banyak karyawan yang terlibat dalam employee advocacy program yang diterapkan.

Previous Post

Mind Map: Alat Terbaik Untuk Karyawan Bekerja Efektif

Lihat Detail...

Next Post

Manajemen yang Sukses Membutuhkan Keseimbangan

Lihat Detail...