HR Glossary: Kenali Apa itu Job Satisfaction: Definisi, Komponen, hingga Cara Meningkatkannya
Admin LinovCommunity - 1 year agoPernahkah Anda melihat seorang karyawan yang tidak bersemangat dalam menjalani tugas-tugasnya di kantor? Atau beberapa karyawan dengan cepat memutuskan untuk resign. Bisa jadi itu karena mereka tidak mendapatkan job satisfaction di perusahaan.
Kepuasan kerja adalah hal terpenting yang perlu HR sadari pada setiap karyawan. Karena dari sini nantinya HR bisa membuat program talent management yang tepat guna untuk mereka.
Selain itu, ketidakpuasan karyawan yang tidak disadari akan berdampak buruk bagi operasional dan bisnis perusahaan itu sendiri.
Untuk lebih memahaminya, mari simak artikel LinovCommunity berikut ini!
Definisi Job Satisfaction
Job satisfaction adalah metrik yang mengukur tingkat kepuasan karyawan terhadap pekerjaan mereka, baik itu perasaan senang atau puas yang diperoleh karyawan dari pekerjaannya. Hal ini diukur dalam komponen perilaku, kognitif, dan afektif.
Kepuasan kerja sendiri dibagi menjadi dua yaitu job satisfaction intrinsik yang berfokus pada jenis pekerjaan yang dilakukan, tugas, dan kewajiban yang membentuk pekerjaan tersebut. Lalu job satisfaction ekstrinsik yang berfokus pada kondisi kerja, seperti lingkungan, atasan, gaji, dan rekan kerja.
Penting untuk diingat bahwa kepuasan kerja setiap karyawan akan berbeda-beda. Di tempat kerja yang sama dalam kondisi yang sama, faktor-faktor yang membantu seorang karyawan merasa nyaman dengan pekerjaannya mungkin tidak berlaku bagi karyawan lain.
Karena alasan ini, penting untuk memiliki pendekatan multidimensi terhadap kepuasan karyawan, yang mencakup bidang-bidang berikut:
Pekerjaan yang menantang untuk mendorong karyawan ke tingkat yang lebih tinggi.
Tingkat kenyamanan (perjalanan ke kantor yang singkat, akses ke perangkat pendukung pekerjaan yang mudah, dan jam kerja fleksibel)
Apresiasi secara berkala oleh manajemen dan organisasi
Gaji yang kompetitif, sehingga karyawan dapat meningkatkan kualitas hidupnya
Adanya perkembangan karier yang selaras dengan target perkembangan pribadi karyawan
Komponen Job Satisfaction
Cara untuk mencapai job satisfaction setiap karyawan akan berbeda-beda. Namun, terdapat beberapa komponennya tetap sama untuk semua pekerjaan, seperti berikut ini:
1. Gaji dan Tunjangan
Salah satu faktor terpenting dari kepuasan kerja adalah gaji dan tunjangan. Karyawan dengan gaji dan insentif yang baik kemungkinan besar akan menolak gaji yang lebih tinggi jika mereka menyukai perusahaan mereka dan merasa bahwa perusahaan tersebut memberikan nilai lebih dari sekadar gaji untuk peran mereka.
Perusahaan harus memberikan gaji dan tunjangan yang sesuai dengan keahlian, pengalaman, dan potensi berharga lainnya yang dimiliki karyawan.
Seorang karyawan yang menganggap gaji dan tunjangan mereka adil dan masuk akal akan memiliki pengalaman kerja yang positif, sehingga berdampak pada kesehatan dan work-life balance yang lebih baik, yang berarti produktivitas yang lebih baik bagi perusahaan dalam jangka panjang.
2. Job Security
Memiliki job security yang baik akan membuat karyawan lebih bahagia dalam pekerjaan mereka. Tidak ada orang yang suka merasa khawatir dengan apa yang akan terjadi dalam waktu dekat dengan pekerjaannya.
Memberikan job security kepada karyawan akan membuat mereka merasa bahagia dan bekerja untuk mencapai tujuan jangka panjang bersama. Selain itu, karyawan pun akan lebih loyal kepada perusahaan.
3. Pengakuan
Jika para pekerja dihargai atas kerja keras mereka, hal ini akan mendorong mereka untuk terus memberikan yang terbaik bagi diri mereka sendiri dan perusahaan.
Memberikan pengakuan dan penghargaan akan menghasilkan keharmonisan, kesejahteraan, dan reputasi positif dari karyawan.
4. Pengembangan Karier
Tidak semua orang merasa puas dengan pekerjaan mereka yang itu-itu saja. Beberapa orang akan selalu mencari pengembangan dan kemajuan dalam karier mereka.
Untuk menciptakan job satisfaction, perusahaan harus menyadari betapa pentingnya pengembangan karier dengan mengenali bakat dan preferensi karyawan dan memberikan mereka tantangan karier.
5. Keterlibatan
Keterlibatan karyawan biasanya sejalan dengan kepuasan kerja. Ketika tidak ada keterlibatan, maka kepuasan kerja pun akan menurun.
Melibatkan karyawan dalam aktivitas perusahaan dapat membuat mereka merasa dihargai dan merasa kehadiran mereka berarti bagi perusahaan.
Keterlibatan karyawan juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih menyenangkan. Dan pada akhirnya, akan menciptakan rasa memiliki pada diri karyawan.
6. Rasa Hormat
Rasa hormat akan meningkatkan kepuasan kerja secara signifikan. Selain itu, rasa hormat juga membuat lingkungan kerja terasa lebih ramah.
Dengan rasa hormat, sesama karyawan pun akan menghargai, memahami, serta mentoleransi berbagai perbedaan yang ada di antara mereka.
Baca Juga: Strategi Untuk Meningkatkan Retensi Karyawan di Perusahaan
Alasan Mengapa Job Satisfaction itu Penting
Memastikan job satisfaction para karyawan di tempat kerja adalah hal yang penting, berikut ini beberapa alasan mengapa hal ini penting:
1. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Jika karyawan tidak bahagia di tempat kerja, hal ini akan tercermin dalam interaksi mereka dengan pelanggan.
Bahkan, dalam pekerjaan yang tidak berhubungan langsung dengan pelanggan, kepuasan kerja yang rendah dapat menyebabkan kesalahan dalam alur kerja. Contohnya barang hasil produksi yang catat atau coding yang buruk dalam pengembangan software.
Inilah mengapa job satisfaction sangat penting bagi perusahaan yang customers centric.
2. Turnover Karyawan Menurun
Terkadang keluar masuknya karyawan di perusahaan bisa menjadi hal baik, karena akan membawa talenta baru ke dalam organisasi. Namun, bila angka turnover cukup tinggi, ini bisa menjadi masalah bagi perusahaan.
Ketika banyak karyawan yang keluar dari perusahaan apalagi dalam waktu yang berdekatan, maka ini bisa mengganggu produktivitas. Perusahaan pun berisiko kehilangan talenta terbaik yang akan membantu mereka untuk bersaing dengan kompetitor.
Di sisi lain, karyawan yang merasa puas tidak akan mudah berpikir untuk meninggalkan perusahaan, mereka akan lebih loyal dengan perusahaan.
3. Meningkatkan Loyalitas dan Profit
Ketika karyawan merasa puas dengan perusahaan, mereka cenderung akan menolak tawaran dari perusahaan pesaing dan berusaha untuk tetap loyal.
Loyalitas dari karyawan ini akan membuat mereka lebih produktif, sehingga profit perusahaan bisa meningkat.
4. Meningkatkan Kolaborasi
Budaya perusahaan yang sehat akan membuat karyawan merasa nyaman di tempat kerja, mereka pun akan lebih bersedia untuk berkolaborasi.
Indikator Job Satisfaction
Job satisfaction adalah sikap emosional karyawan. Kita bisa melihat sikap emosional tersebut berdasarkan indikator-indikator berikut ini:
1. Menyenangi Pekerjaannya
Ketika karyawan merasa puas dengan pekerjaannya, mereka akan sadar tujuan yang ingin dituju dan mengerti cara dalam bekerja. Dengan arti lain, karyawan senang dengan pekerjaannya karena ia bisa mengerjakannya dengan baik.
2. Mencintai Pekerjannya
Karyawan tidak hanya sekadar suka tapi juga ia sadar bahwa pekerjaan tersebut sesuai untuk mereka.
3. Moral Kerja Positif
Saat job satisfaction terpenuhi, karyawan akan bekerja dengan baik sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan.
4. Disiplin Kerja
Indikator lainnya yang bisa kita lihat saat karyawan merasa puas dengan pekerjaannya adalah tingkat disiplin mereka. Karyawan yang merasa puas akan menunjukkan ketaatan, kepatuhan, serta ketertiban.
5. Prestasi Kerja
Ini adalah indikator yang bisa kita lihat dari hasil kerja yang dilakukan oleh karyawan dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Saat karyawan puas, mereka akan mengerjakannya dengan sungguh-sungguh.
Respons yang Terjadi Terhadap Job Satisfaction
Ketika job satisfaction tidak tercapai, ada beberapa respons yang dilakukan karyawan. Robbins dan Judge membaginya ke dalam empat respons dengan dua dimensi berbeda yaitu dimensi konstruktif/destruktif dan aktif/pasif. Berikut ini penjelasannya:
1. Exit (Keluar)
Respons pertama ketika karyawan merasa tidak puas adalah mereka akan meninggalkan perusahaan. Mereka akan mencari peluang baru yang bisa memenuhi kebutuhan mereka dan mengundurkan diri.
2. Voice (Menyatakan Pendapat)
Karyawan juga bisa menunjukkan rasa ketidakpuasan kerja dengan cara berusaha aktif dan konstruktif. Mereka bisa secara aktif memperbaiki diri dengan meminta saran, berdiskusi, atau juga aktivitas perserikatan lainnya.
3. Loyalty (Kesetiaan)
Rasa ketidakpuasan terhadap pekerjaan juga bisa ditunjukkan karyawan secara pasif, yaitu dengan cara menunggu kondisi yang tepat untuk memperbaiki diri.
4. Neglect (Mengabaikan)
Kadang, karyawan akan membiarkannya saja hingga semakin buruk. Mereka akan sering mangkir, terlambat, tidak antusias, malas, sampai mencari-cari kesalahan.
Panduan Meningkatkan Tingkat Job Satisfaction Karyawan
Di dunia kerja saat ini, karyawan tidak hanya sekadar bekerja, ia ingin juga merasa bahagia di tempat kerjanya, bergabung dengan tim yang solid, dan merasa puas dengan tugas-tugas yang sesuai dengan mereka.
Job satisfaction memainkan peranan penting, karena ketika karyawan bahagia mereka akan lebih produktif. Berikut ini beberapa tips meningkatkan job satisfaction:
1. Berikan kesempatan pada karyawan untuk mempraktikkan keterampilan dan pengetahuan mereka.
2. Buka komunikasi dua arah antara manajer dan karyawan.
3. Tingkatkan hubungan dengan para supervisi karyawan
4. Buat program kompensasi dan tunjangan yang menjanjikan.
5. Berikan job security kepada karyawan.
Itulah dia penjabaran mengenai job satisfaction, dari sini Anda sudah bisa menarik kesimpulan apakah karyawan di perusahaan saat ini sudah merasa puas atau belum? Jika belum, segera susun strategi untuk meningkatkan kepuasan mereka!