HR Best Practice: Rehire Mantan Karyawan, Bagaimanakah Melakukannya dengan Baik?
Admin LinovCommunity - 1 year agoTidak selamanya karyawan akan menetap pada perusahaan Anda. Ada kalanya Anda akan kehilangan karyawan di perusahaan. Tidak jarang karyawan akan melakukan pengunduran untuk satu dan lain hal. Jika dihadapkan dengan situasi ini, perusahaan tidak bisa berbuat banyak selain menyetujui surat pengunduran mereka.
Saat sudah lepas dari perusahaan, ada baiknya jika Anda tetap berkomunikasi dengan baik dengan mantan karyawan Anda. Hal ini memungkinkan Anda untuk merekrut mereka kembali di saat-saat tertentu, seperti contohnya mengisi kekosongan pada posisi mereka sebelumnya di lain hari.
Rehire mantan karyawan bukanlah sesuatu yang salah. Terlebih jika Anda telah mengenali mereka dari berbagai sisi, seperti kepribadian, kinerjanya, serta alasan mengapa meninggalkan perusahaan.
Mempekerjakan mereka yang sudah mengetahui produk, budaya, dan sistem di perusahaan dapat mengurangi dampak negatif dari perekrutan Anda pada karyawan baru dari segi waktu dan biaya.
Pada dasarnya, hal ini bukanlah sesuatu yang salah. Beberapa perusahaan umumnya memiliki kebijakan masing-masing dalam merekrut kembali mantan karyawan mereka. Tetapi, di luar dari kebijakan-kebijakan tersebut, apakah mantan pekerja tersebut layak untuk dipekerjakan kembali?
Jawaban dari pertanyaan di atas adalah tergantung pada kompetensi dan kinerja karyawan tersebut. Untuk mengetahui bagaimana pertimbangan dalam merekrut kembali mantan karyawan Anda, simak ulasannya pada tulisan di bawah ini.
Tipikal Kandidat yang Bagus untuk Di-rehire
Anda bisa rehire mantan karyawan Anda yang memiliki kinerja, prestasi, dan reputasi yang bagus selama mereka bekerja. Anda bisa kembali menghubungi mereka dan menanyakan ketersediaan mereka untuk dipekerjakan kembali di perusahaan Anda.
Anda juga bisa memanggil mereka yang harus dirumahkan karena PHK. Memanggil kembali karyawan yang terkena PHK bukanlah hal yang salah, terlebih jika mereka memiliki kinerja yang baik selama bekerja.
Jenis karyawan lain yang bisa Anda pertimbangkan adalah mereka yang telah bekerja di perusahaan lain dalam kurun waktu tertentu.Mantan karyawan yang telah bekerja di perusahaan lain bisa memberikan perusahaan Anda perspektif baru yang dapat dikembangkan di perusahaan Anda sekarang.
Tipikal Kandidat yang Tidak Cocok untuk Di-rehire Kembali
Tipikal karyawan yang tidak cocok untuk Anda pekerjakan kembali adalah mereka yang kurang menunjukan kinerja dan performa mereka selama bekerja pada perusahaan Anda.
Selain itu, karyawan yang patut Anda hindari untuk dipekerjakan kembali adalah mereka yang membuat banyak masalah di perusahaan, baik secara internal maupun eksternal yang dapat membuat citra perusahaan buruk.
Dengan menghindari karyawan-karyawan ini, secara tidak langsung dapat membuat Anda terhindar dari masalah yang sama atau bahkan masalah yang baru dari karyawan tersebut. Sebagai solusi, Anda bisa melakukan perekrutan terhadap kandidat baru untuk posisi yang Anda butuhkan.
Tipikal Kandidat yang Membutuhkan Pertimbangan Khusus untuk Direhire Kembali
Karyawan yang meninggalkan perusahaan untuk mendapatkan peluang yang lebih baik dapat menimbulkan risiko karena kemungkinan mereka akan melakukan hal yang sama ketika mendapat tawaran yang lebih besar di tempat lain.
Umumnya, mereka akan kembali bukan untuk berkontribusi, melainkan hanya untuk mendapat pekerjaan dalam keadaan yang mendesak. Jika keadaan mereka membaik, bukan tidak mungkin jika mereka akan meninggalkan perusahaan untuk kedua kalinya.
Maka dari itu, penting untuk Anda bersikap lebih selektif dalam mempekerjakan kembali mantan karyawan Anda. Lakukan beberapa pertimbangan dengan manajer mantan karyawan Anda sebelumnya untuk mendapatkan solusi yang tepat.
Hal yang Harus Diperhatikan saat Rehire Mantan Karyawan
Merekrut mantan karyawan bukan berarti memperlakukan mereka dengan khusus dibandingkan dengan kandidat lain yang tidak Anda kenal sama sekali. Perlakukanlah mereka secara umum, layaknya pada kandidat yang belum Anda kenal sama sekali.
Berikanlah mereka pertanyaan yang sama dengan kandidat yang belum Anda kenal sama sekali. Buatlah proses perekrutan secara profesional, cari tahu pengalaman yang mereka dapatkan dan aktivitas yang mereka lakukan setelah meninggalkan perusahaan.
Gali informasi semendalam mungkin, mulai dari alasan pengunduran diri mereka di perusahaan sebelumnya, aktivitas setelah pengunduran diri, perasaan mereka (jika diberhentikan), dan bagaimana cara mereka menghadapi perasaan mereka saat diberhentikan.
Cari tahu bagaimana dampak tim yang dituju saat kandidat tersebut kembali bergabung di perusahaan Anda. Lalu, pertimbangkanlah alasan mereka mundur dari perusahaan, bagaimana performa dan kinerjanya, ingat-ingat kembali bagaimana prestasi dan kelemahan mereka selama bekerja di perusahaan Anda.
Itulah beberapa pembahasan tentang bagaimana sikap HR dalam menghadapi mantan karyawan yang kembali melamar di perusahaan. Mempekerjakan mantan karyawan mungkin akan memudahkan proses perekrutan.
Akan tetapi, ada beberapa pertimbangan mendalam untuk menentukan kelayakan mantan karyawan tersebut. Bagaimanapun, HR harus bersikap selektif dan profesional dalam memperlakukan mantan karyawan pada tahap perekrutan.