Beropini di Tempat Kerja Bisa Berakhir Buruk, Benarkah?
Admin LinovCommunity - 1 month agoMengemukakan pendapat, menyatukan banyak kepala, menyelaraskan ide dan tujuan merupakan hal lumrah terjadi di tempat kerja.
Namun, beropini terkadang tidak berakhir baik. Inilah yang membuat banyak orang enggan untuk mengemukakan pendapat saat diskusi ataupun rapat.
Tak sedikit karyawan yang mendapatkan respons negatif dari rekan kerja maupun atasan ketika mengemukakan ide atau opini.
Mengapa demikian? Mungkin ada hal yang luput dari perhatian ketika beropini terutama saat sedang berada di rapat penting.
Pentingnya Beropini Bagi Karyawan
Tidak semua karyawan merasa ‘aman’ ketika mengemukakan pendapat.
Bahkan terdapat budaya kerja yang menumbuhkan anggapan bahwa beropini merupakan hal tabu untuk dilakukan.
Inilah yang membuat karyawan enggan bahkan takut untuk berpendapat. Padahal beropini adalah hal penting untuk kemajuan diri dan perusahaan.
Ide segar ataupun solusi terbaik bisa saja datang dari karyawan melalui opini mereka. Perkembangan karir karyawan juga bisa dimulai dari melemparkan opini saat rapat.
Ketakutan dalam Beropini
Walaupun dapat menunjang performa diri ataupun perusahaan, perlu diakui bahwa mengemukakan pendapat bisa sangat menakutkan.
Bukan tanpa alasan, kita cenderung bisa terlihat gagal apabila opini yang disampaikan dirasa tidak memenuhi ekspektasi.
Tidak hanya itu, bila salah dalam memberikan pendapat juga bisa memengaruhi pandangan atasan terhadap kita.
Apabila opini kita berseberangan dengan apa yang dipercaya oleh atasan, tentu secara tak langsung dapat memengaruhi kesan terhadap diri secara pribadi.
Bahkan, bila opini yang disampaikan mendapatkan respons negatif dari atasan dan rekan kerja maka rasa percaya diri bisa ikut terpengaruh.
Cara Menyampaikan Pendapat dengan Baik
Namun tetap saja, mengemukakan pendapat bisa memberikan perubahan positif bagi diri sendiri ataupun perusahaan.
Tidak ada salahnya untuk mencoba, namun tetap perhatikan beberapa hal berikut ini supaya diskusi berakhir baik.
Belajar Mendengarkan
Sebelum berbicara jadilah pendengar yang baik. Ya, belajar mendengarkan menjadi langkah awal untuk menjadi public speaker yang baik.
Melalui cara ini Anda bisa lebih cermat mengamati situasi, lihat serta perhatikan cara bicara kolega Anda.
Anda dapat mempelajari cara bicara mereka serta melakukan analisis secara pribadi. Misalnya, terdapat kesalahan yang dilakukan sehingga Anda dapat menghindari hal tersebut.
Menjadi pendengar yang baik juga dapat mempertajam kemampuan Anda dalam menilai sebuah situasi.
Belajar Melihat Peluang
Semakin tajam kemampuan Anda dalam mendengarkan maka semakin cermat pula dalam melihat peluang yang ada.
Melalui kecermatan ini Anda bisa menentukan waktu yang tepat bila ingin mengemukakan pendapat.
Ya, mengemukakan di waktu yang tepat atau krusial jelas dapat mendatangkan respons yang lebih positif.
Berbicara di saat yang tepat juga menghindarkan Anda dari situasi yang tidak mengenakan bahkan teguran dari atasan.
Buat Persiapan Sebelum Meeting
Mempelajari topik yang akan didiskusikan jelas merupakan sebuah kewajiban apalagi bila Anda ingin memberikan gagasan atau ide.
Tidak ada salahnya untuk mencari tahu soal topik yang akan dibahas. Bila memang sudah paham, Anda bisa membuat daftar pertanyaan atau poin yang sekiranya penting untuk dibahas.
Dijamin akan lebih siap untuk memberikan opini dan tentunya lebih percaya diri. Jangan malu untuk membuat catatan di notes atau ponsel dan membacanya saat berbicara.
Beropini memang bukan perkara yang mudah untuk dilakukan, namun jika eksekusinya tepat maka bisa mendatangkan hal-hal positif untuk karir Anda.